Pergaulan sangat besar pengaruhnya dalam membentuk kepribadian anak. Tapi mengurung anak agar tidak terinfeksi dampak negatif adalah perbuatan keliru. Pernah saya temui orang tua yang mengurung anaknya, hanya takut anaknya terpengaruh hal negatif. Dampaknya malah anak itu jadi tidak pernah bergaul dan tak bisa bersosialisasi. Memang tak semua orang tua mendidik anaknya dengan benar, kita yang mendidiknya dengan benar saja pun, tetap masih gagal mendidik anak menjadi benar. Pengaruh teman–teman dari anak sangat kuat. Akibatnya kita kaget, bila suatu saat mendengar anak memaki dengan kata kasar.
Jika anda sering menggunakan omongan kasar, jangan harap anak tidak akan mengucapkan omongan kasar. Anak cenderung meniru setiap perbuatan dan perkataan dari sekitarnya. Jika orang tua kasar dalam omongan, anak pasti juga kasar dalam omongannya. Dan bila teman–temannya terbiasa bicara kasar, anak mengikuti temannya bicara kasar. Sikap mengurung atau menjauhkannya dari teman –temannya yang berpengaruh negatif jugalah tidak baik, karena membentuk anak jadi pilih–pilih dalam berteman. Berikut ini saya berikan beberapa tips yang membantu anda untuk mengatasi kebiasaan anak yang suka bicara kasar atau ngomong kasar :
Anak Belum Tahu
Pada dasarnya orangtua paham betul bahwa anak usia TK dan SD mulai senang malakukan sosialisasi dan ketika mereka bersosialisasi, maka semua hal yang dianggap barupun akan diserap oleh anak termasuk berkata kasar tanpa tahu hal tersebut baik atau buruk. Karena anak-anak belum tahu, maka banyak hal yang tidak diinginkan oleh orangtua ternyata dilakukan oleh anak-anak. termasuk memaki dan berkata jorok. Untuk itu fungsi orangtua adalah selalu memberikan pengetahuan tentang arti dari bahasa-bahasa kotor yang sering diucapkan oleh anak.
Lingkungan Sebagai Sumber Pengaruh
Lingkungan merupakan pengaruh besar terhadap perkembangan anak yang dalam masa tumbuh-kembang. Karena sebagai orangtua tentu saja tidak mampu mengawasi anak 24 jam sehari.
Memberikan Reaksi yang Tepat
Dengan mengetahui proses terjadinya pengaruh buruk, maka orangtua dapat mengatasinya adalah dengan reaksi dari lingkungan sekeliling anak. Disamping itu perlu memberikan pengetahuan kepada anak kapan kata-kata kasar itu diucapkan serta dampak yang terjadi apabila anak mengucapkan kata-kata tersebut.
Memberikan Pengarahan kepada Anak secara kontinue
Dikala seorang anak menunjukkan perilaku buruk, orangtua harus memperlihatkan dampak dari perbuatan itu. Memberi tahu anak akan lebih efektif jika si anak mengetahui konsekuensi dari tindakannya. Hal ini berarti orangtua harus lbih persuasif untuk memperlihatkan dampak dari perbuatan buruk sehingga tidak boleh dilakukan lagi. Jikapun kebiasaan itu belum hilang juga, jangan ragu untuk melakukan punishment.
Orang tua bekerja sama dengan guru
Apabila orangtua sudah mengetahui bahwa pengaruh buruk terjadi disekolah, sebaiknya orangtua bekerjasama dengan guru disekolah anak guna menghilangkan pengaruh buruk tersebut. Selain itu guru pun dapat membantu menghilangkan pengaruh buruk langsung dari sumbernya.
Tak perlu marah
Berusahalah bersikap wajar dan tidak memarahi anak. Jangan mendramatisasi keadaan. Kemarahan terkadang justru membingungkan anak dan bukan menjadi cara efektif untuk mencegah anak tidak mengucapkan kembali kata kasar dan jorok tersebut.
Dalam beberapa kasus, anak yang kurang mendapat perhatian, justru akan mengulangi hal yang tidak disukai orangtua agar ia dimarahi. Baginya, dimarahi orangtua menjadi salah satu bentuk perhatian.
Jelaskan arti katanya
Coba tanyakan pada anak apa maksudnya mengucapkan kata tersebut. Mungkin ia tak bisa menjelaskannya. Artinya ia memang tidak paham apa arti kata kasar dan jorok tersebut, dan belum sadar kalau kata-kata itu dapat menyakiti orang lain.
Tugas orangtua adalah menggali pemahaman anak mengenai kata tersebut dan mencari tahu alasan ia melontarkannya, lalu meluruskan perilaku yang tak pantas tersebut.
Bimbing dan arahkan
Jangan mudah menyerah jika anak sudah dinasihati, namun tetap mengulang kata-kata tak pantas itu. Tugas orangtua adalah membimbing dan mengarahkan buah hati secara terus menerus.
Jangan memberi hukuman
Tidak ada orang yang suka dihukum, termasuk anak kita. Memberi cambuk, menjewer, atau hukuman lainnya akan berdampak buruk pada anak. Anak menjadi takut melakukan sesuatu, karena takut salah. Hal ini akan berdampak sampai besar, yang membuat anak selalu menjadi takut salah.
Jeli mencari penyebabnya
Orangtua harus jeli mencari penyebab anak makin senang menggunakan kata kasar dan jorok. Apakah tiap kali ia berucap kata kasar, lalu ditertawakan oleh orang lain di rumah? Kalau memang demikian, beri pengertian kepada seluruh anggota keluarga untuk tidak memberikan respons positif bila anak melontarkan kata-kata yang kurang pantas.
Minta mereka untuk tidak menganggap lucu kata-kata itu. Tekankan, jika anak mulai berkata kasar, jangan pedulikan, pura-pura tidak tahu. Umumnya anak akan segera menghentikan kebiasaan buruknya karena ia tahu tidak sukses mendapat perhatian dari perilaku tersebut.
Alihkan dengan kata – kata lain
Jika si anak terus mengulangi kata–kata kasar itu, beri tahu ia agar mengganti kata kasar itu dengan kata lain. Kebetulan di tempat saya bekerja ada istilah baru jika ingin marah, teman saya membuat kata–kata makian baru ketika dia marah, ia mengatakan ‘ayam’. Ini membuat orang mendengarnya tidak marah dan malah jadi lucu, ketimbang ia mengatakan ‘ anjing’.
Kenalkan aturan
Beri pengertian pada anak, bahwa kata–kata kasar itu membuat orang tersinggung. Berikan pengertian ini dengan nada bicara yang tenang, jangan menjelaskan pada anak dalam nada bicara marah.
Mulut kita, harimau kita
Hati–hatilah kita sebagai orang tua saat marah kepada pasangan atau anak. Jika kita sering menggunakan kata–kata kasar, maka anak akan ikut menggunakan kata–kata kasar. Anak cenderung mencontoh orang tua dan sekitarnya.
Beri perhatian pada hal positif
Berikan lebih banyak pujian pada anak saat dia melakukan hal positif. Hal ini selaras dengan mengabaikan anak ketika berbuat hal negatif. Semakin sering pujian ia dengar, maka ia akan berusaha untuk membuat lebih banyak hal positif, agar terus mendapat pujian dari orang tuanya.
Sumber : http://artikel.okeschool.com/artikel/gaya-hidup/1208/cara-menghadapi-anak-yang-suka-bicara%C2%A0kotor.html
0 komentar:
Posting Komentar