Selasa, 09 Desember 2014

rajin belajar 

Saat mendengar kata “belajar”, banyak anak yang enggan untuk melakukannya, banyak orang tua mengeluh karena anak mereka malas belajar bahkan kecewa dengan prestasi anak di sekolah sebab anak lebih sering bermain ketimbang untuk belajar. Padahal dengan belajar, orang tua mengharapkan buah hati mereka menjadi pintar dan cerdas. Oleh karena itu pemahaman bagaimana cara mendidik usia dini sangat diperlukan oleh Anda selaku orang tua.
Berbeda dengan orang tua, bagi sebagian anak, sekolah merupakan sesuatu yang membosankan bahkan sebagai momok yang menakutkan. Sebaliknya, bermain dengan teman, menonton televisi, dan bermain games terlihat lebih menarik bagi mereka dibanding mengerjakan pekerjaan rumah. Padahal kecerdasan dan kepintaran tidak dapat muncul begitu saja tanpa melalui proses belajar.

Berikut Tips cara mendidik Anak Agar Rajin Belajar :

Cari tahu penyebab anak malas belajar

Pertama-tama, sebaiknya Anda mencari tahu penyebab anak malas belajar. Bukan berarti anak enggan belajar karena ia tidak pintar atau malas. Ada dua faktor penyebab anak malas belajar, pertama dari dalam dirinya belum ada motivasi untuk belajar. Hal itu disebabkan karena anak belum tahu manfaat belajar dan tujuannya untuk belajar. Tugas Anda sebagai orang tua untuk memberi pemahaman mengenai pentingnya belajar. Selain itu, kelelahan fisik bisa menjadi faktor lainnya.
Sedangkan faktor dari luar, bisa berupa minimnya sarana belajar seperti alat tulis atau meja belajar agar mereka dapat belajar dengan nyaman.

Memberi Motivasi Kepada Anak

Si anak yang malas belajar sebaiknya jangan dimarahi. Sebagai orangtua, Anda harus sabar menghadapinya. Anda harus memberikan motivasi agar si anak mau dan semangat untuk belajar. Selain itu, beritahulah manfaat yang bisa anak dapat jika dirinya rajin belajar. Misalnya mengatakan, “Anak yang rajin belajar dan pintar itu disayang guru dan orangtuanya”. Dengan begitu, hati si anak mungkin akan tergugah untuk belajar karena dirinya ingin disayang.

Jadilah contoh yang baik buat anak

Orang tua merupakan panutan dari anaknya, oleh karena itu kita harus memberikan contoh terbaik agar ditiru oleh anak. Saat orang tua menyuruh dan mengawasi anak belajar, usahakan agar Anda juga terlihat seperti mempelajari sesuatu, misalnya dengan membaca buku. Sesekali ajak anak Anda untuk berdiskusi mengenai suatu topik yang hangat. Dengan begitu anak melihat bahwa orang tuapun ikut belajar.

Ajarkan anak mencintai buku

Cara mencintai buku adalah dengan membaca dan merawatnya. Kebiasaan membaca membuat pengetahuan anak semakin luas. Orang tua dapat memberikan contoh kepada anak agar suka membaca dengan mengajak anak jalan-jalan ke toko buku dan membelikan buku yang diinginkannya, seperti buku cerita anak, buku pengetahuan, dan sebagainya. Motivasi anak Anda untuk memanfaatkan waktu luang dengan rajin membaca.

Pilihlah waktu belajar yang baik

Ketika anak merasa capek, ia akan enggan untuk melakukan apa saja. Oleh karenanya, coba pilihlah waktu yang tepat dimana anak sedang merasa segar untuk melakukan sesuatu, termasuk kegiatan belajar. Anda dapat mencoba di sore hari saat anak sudah mandi sore.

Berkomunikasi dengan anak

Komunikasi bisa berupa motivasi pada anak dengan berbagai bentuk misalnya saat anak mendapat nilai jelek di sekolah, jangan langsung memarahi anak. Hal itu bisa menghancurkan semangatnya. Lebih baik Anda meluangkan waktu untuk berdiskusi dengannya dan menanyakan dengan baik penyebab nilai yang jelek.

Buatlah jadwal belajar dan bermain

Anak cenderung untuk melakukan sesuatu yang pasti. Dengan membuat jadwal belajar dan bermain secara rutin, anak akan mengerti bahwa jam yang ditentukan tersebut merupakan waktunya untuk belajar dan bermain.
Contoh:
  • Jam untuk tidur siang anak sehabis pulang sekolah jam 12
  • Jam 3 hingga jam 5 waktu untuk bermain
  • jam 5 mandi sore
  • jam 6 hingga jam 8 waktu untuk belajar
  • jam 8 atau jam 9 waktu untuk tidur malam anak

Menciptakan lingkungan belajar yang positif

Suasana belajar yang menyenangkan juga menjadi syarat penting untuk membuat anak rajin belajar. Saat malam hari usahakan jangan menyalakan televisi terlalu keras agar konsentrasi anak ketika belajar tidak tergaggu. Anda bisa memberi contoh pada anak dengan membaca buku ketimbang menonton televisi.

Kenali tipe belajar

Kenali tipe paling dominan saat anak belajar. Apakah itu tipe auditory, yaitu anak lebih menerima dengan cara mendengarkan, tipe visual di mana anak lebih cepat belajar dengan melihat, atau tipe kinestetik alias fisik. Anak yang belajar dengan metode kurang tepat hasilnya tidak akan maksimal.

Dampingi anak ketika belajar

Saat anak belajar, luangkan waktu untuk mendampinginya. Orang tua dapat membantu si Kecil menjelaskan materi-materi pelajaran yang tidak dikuasainya. Selain itu, Orang tua juga dapat memantau sejauh mana anak belajar di sekolahnya. Dalam hal ini, Orang tua juga perlu banyak membaca dan mencari berbagai referensi untuk membantu anak menuntaskan beberapa materi pelajaran yang belum ia pahami.

Berikan bantuan saat anak membutuhkannya

Saat mengerjakan PR, kadang anak menemui soal yang sulit untuk dikerjakannya. Coba berikan bantuan saat ia membutuhkannya dengan cara menjelaskan bagaimana untuk menyelesaikan soal tersebut. Dengan begitu, anak dapat mengetahui bagaimana cara mengerjakannya tanpa harus terjebak di soal yang sulit.

Berikan hadiah

Saat anak selesai belajar, sesekali Anda bisa membuatkan makanan favoritnya sebagai penghargaan kecil untuknya. Jika anak berhasil mendapat nilai yang bagus atau mendapatkan peringkat di kelasnya, sesekali memberinya hadiah atau sekadar memberi pujian agar dapat menjadi motivasi bagi anak anda supaya bertambah semangat belajar pada anak.
Terima kasih telah membaca Artikel ini semoga dapat bermanfaat dan dapat merubah anak anda menjadi lebih rajin untuk belajar dan bisa mendapatkan prestasi di kelas ataupun sekolah, sehingga menjadi suatu kebanggaan sendiri bagi anda.

Sumber : artikel.okeschool.com

0 komentar:

Posting Komentar